Ikan Unik

Ikan Unik Berstruktur Mata Mirip Manusia
Epoch Times Selasa, 17 Maret 2009

smaller text tool iconmedium text tool iconlarger text tool icon
Struktur mata dari ikan jenis ini mirip dengan milik manusia, tumbuh tepat didepan bagian kepala.

Struktur mata dari ikan jenis ini mirip dengan milik manusia, tumbuh tepat didepan bagian kepala.

Dikawasan laut Indonesia ditemukan ikan aneh yang struktur matanya mirip dengan milik manusia.

Menurut laporan dari internet ilmu pengetahuan kehidupan dari Amerika, dalam keadaan mayoritas, mata dari jenis ikan biasanya tumbuh disamping badannya, tetapi dewasa ini ilmuwan telah mendapatkan bukti yang terbaru dari sejenis ikan laut yang baru ditemukan, jenis ikan pemakan daging yang aneh ini struktur matanya tumbuh tepat didepan wajahnya, sama seperti manusia.

Nama ilmiah dari spesies baru ini adalah Histiophryne psychedelica, satu tahun yang lalu atlit penyelam menemukan ikan jenis ini didasar laut yang tak jauh dari pulau Ambon Indonesia, yang membuat para ilmuwan merasa aneh adalah, dalam kurun waktu 20 tahun yang telah berlalu, survei dalam air laut didaerah ini tidak pernah menemukan jenis ikan semacam ini.

Kecuali mata ikan tersebut tidak sama dengan ikan jenis yang lain, dimana struktur mata dari ikan ini sangat mirip dengan milik manusia, kulitnya yang berbentuk karet kelihatannya tebal dagingnya, sangat empuk sekali, dibagian luar dari kulit luar masih terdapat garis putih bagai menjulur keluar dari bagian mata yang nampak seperti memancar.

Unsur warna yang berada dalam tubuh ikan ini yang menyebabkan permukaan kulit luarnya menampakkan corak warna yang sangat indah, bermanfaat bagi mereka berbaur dengan terumbu karang yang berada didasar laut.

Peterjer berkata: “Ikan sejenis ini masih bisa mengembang memperbesar mukanya sendiri, kemudian secepat mungkin meloloskan diri, ketika tubuh mereka akan melewati celah batu karang yang sempit, mereka bisa mengerutkan bagian wajahnya sehingga kedua mata berada disamping kepalanya, kemudian pulih kembali bentuk semula. Selain itu, perubahan dari tubuh mereka ini bisa menimbulkan efek ancaman dan menakut-nakuti bagi perampas makanan, garis-garis yang berada ditubuhnya, serta wajahnya yang berbentuk kerucut, bisa membuat banyak binatang lain menghindar dengan cepat."

Dia masih menunjukkan, bagian luar wajah dari ikan itu mungkin mempunyai fungsi perlindungan, dengan demikian bisa menjamin dia bisa menyelidiki dinding bagian dalam dari gua karang yang kecil atau ruangan yang sangat sempit diantara batu karang.

Bagian dalam dari mulutnya ditumbuhi 2 hingga 4 baris gigi yang tidak beraturan, utamanya dipergunakan untuk mencabik dan menggigit ikan, udang serta kehidupan dalam laut yang lain.

Mereka senang melakukan kegiatan secara berpasangan, ketika menjumpai keadaan khusus bisa bersembunyi dengan baik, maka dari itu anggota penyelam harus memeriksa dengan saksama pecahan batu-batu didasar laut baru bisa menemukan mereka.

Begitu ditemukan, mereka bisa segera memilinkan tubuh mereka masuk kedalam sela-sela batu karang yang berada didasar laut, terkadang sirip perut mereka bisa menopang seluruh tubuhnya, juga bisa berfungsi seperti tangan manusia melakukan rabaan untuk menyelidiki. (Berita internet/lin)


Artikel baru:

Terumbuk karang

TERUMBU KARANG INDONESIA

Posted on May 15, 2009. Filed under: Lingkungan, Polusi Air, Usaha Mengatasi Global Warming | Tags: , , , |

TERUMBU KARANG INDONESIA

================

terumbu karang

Terumbu karang adalah struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Untuk sampai ke kondisi yang sekarang, terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun. Tergantung dari jenis, dan kondisi perairannya, terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa mm saja per tahunnya. Yang ada di perairan Indonesia saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta tahun silam.

Terdapat ribuan spesies yang hidup di kawasan terumbu karang. Namun hanya sebagian yang menghasilkan kalsium karbonat pembentuk terumbu. Organisme pembentuk terumbu yang terpenting adalah hewan karang.

Diperkirakan, luas terumbu karang di dunia mencapai 284,300 km2. Terumbu karang dan ekosistem lain yang terkait, seperti padang lamun, rumput laut dan mangove adalah ekosistem laut terkaya di dunia. Indonesia mempunyai sekitar 18% terumbu karang dunia, dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia (dengan lebih dari 18% terumbu karang dunia, serta lebih dari 2500 jenis ikan, 590 jenis karang batu, 2500 jenis Moluska, dan 1500 jenis udang-udangan). Terumbu karang di Indonesia memberikan keuntungan pendapatan sebesar US$1,6 milyar/tahun. Nilai keseluruhan pelayanan dan sumber dayanya sendiri diperkirakan mencapai setidaknya US$ 61,9 milyar/tahun.

terumbu-karangKarang adalah bentukan hewan kecil yang hidup dalam semacam cawan yang terbentuk dari kalsium karbonat (lihat gambar) yang biasa disebut polip karang. Jutaan polip-polip ini membentuk struktur dasar dari terumbu karang.

Hewan karang hidup bersimbiosa dengan alga bersel satu yang disebut zooxanthellae. Zooxanthellae merupakan jenis alga dinoflagelata berwana coklat dan kuning, yang dinyatakan sebagai Symbiodinium microadriaticum. Alga ini juga hidup bersimbiosis dengan hewan-hewan lain di terumbu karang, seperti, kima raksasa (Tridacna spp), anemon laut dan coelentrata lainnya.

Hewan karang mempunyai tentakel (tangan-tangan) untuk menangkap plankton sebagai sumber makanannya, Namun, sumber nutrisi utama hewan karang sebenarnya berasal dari proses fotosintesa zooxanthellae (hampir 98%). Selain itu, zooxanthellae memberi warna pada hewan karang yang sebenarnya hampir transparan. Sebagai timbal balik, karang menyediakan tempat tinggal dan berlindung bagi sang alga.

Kondisi favorit untuk pertumbuhan optimal terumbu karang

Terumbu karang dapat tumbuh dengan baik di perairan laut dengan suhu 21° – 29° C. Masih dapat tumbuh pada suhu diatas dan dibawah kisaran suhu tersebut, tetapi pertumbuhannya akan sangat lambat. Karena itulah terumbu karang banyak ditemukan di perairan tropis seperti Indonesia dan juga di daerah sub tropis yang dilewari aliran arus hangat dari daerah tropis seperti Florida, Amerika Serikat dan bagian selatan Jepang.

Karang membutuhkan perairan dangkal dan bersih yang dapat ditembus cahaya matahari yang digunakan oleh zooxanthellae untuk berfotosintesis. Pertumbuhan karang pembentuk terumbu pada kedalaman 18 – 29 m sangat lambat tetapi masih ditemukan hingga kedalaman iebih dari 90 m.

Karang memerlukan salinitas yang tinggi untuk tumbuh, oleh karena itu, di sekitar mulut sungai atau pantai atau sekitar pemukiman penduduk akan lambat karena karang membutuhkan perairan yang kadar garamnya sesuai untuk hidup.

Penyebaran Terumbu Karang

Sebagian besar terumbu karang dunia (55%) terdapat Indonesia, Pilipina, Australia Utara dan Kepulauan Pasifik, 30% di Lautan Hindia dan Laut Merah. 14% di Karibia dan 1% di Atlantik Utara.

Terumbu karang Indonesia yang mencapai 60.000 km2 luasnya, sebagian besar berada di Indonesia bagian tengah, Sulawesi, Bali dan Lombok, Irian Jaya, Pulau Jawa, Kepulauan Riau dan pantai Barat Sumatera.

Fungsi Terumbu karang

  1. Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita

  2. Pelindung ekosistem pantai
    Terumbu karang akan menahan dan memecah energi gelombang sehingga mencegah terjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya

  3. Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi

  4. Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitia
    Penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai dasar pengelolaan yang lebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta zat-zat yang terdapat di kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui manusia sehingga perlu penelitian yang lebih intensif untuk mengetahui ‘misteri’ laut tersebut.

  5. Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup di laut. Terumbu karang bagaikan oase di padang pasir untuk lautan. Karenanya banyak hewan dan tanaman yang berkumpul di sini untuk mencari makan, memijah, membesarkan anaknya, dan berlindung. Bagi manusia, ini artinya terumbu karang mempunyai potensial perikanan yang sangat besar, baik untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Diperkirakan, terumbu karang yang sehat dapat menghasilkan 25 ton ikan per tahunnya. Sekitar 300 juta orang di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang

  6. Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah seperti kima raksasa dan penyu laut.

  7. Sumber obat-obatan
    Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan bisa menjadi obat bagi manusia. Saat ini banyak penelitian mengenai bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai manusia.

  8. Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain seperti padang lamun dan magrove

  9. Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 – 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.

  10. Keindahan terumbu karang sangat potensial untk wisata bahari. Masyarakat disekitar terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga pendapatan mereka bertamba. Selain itu objek wisata terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan sehingga meyediakan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar. Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam , menyelam dan menikmati terumbu karang per tahun.

  11. Mempunyai nilai spiritual
    Bagi banyak masyarakat, laut adalah daerah spiritual yang sangat penting, Laut yang terjaga karena terumbu karang yang baik tentunya mendukung kekayaan spiritual ini.

  12. Terumbu karang potensi masa depan untuk sumber lapangan kerja bagi rakyat Indonesia

Kondisi terumbu karang

Namun sayangnya laporan Reef at Risk (2002) menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan status terumbu karang yang paling terancam. Selama 50 tahun terakhir, proporsi penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari 10% menjadi 50%. Lebih lanjut, hasil survey P2O LIPI (2006) menyebutkan bahwa hanya 5,23% terumbu karang di Indonesia yang berada di dalam kondisi yang sangat baik.

Ancaman utama yang tercatat adalah: pembangunan daerah pesisir, polusi laut, sedimentasi dan pencemaran dari darat, overfishing (penangkapan ikan berlebih), destruktif fishing (penangkapan ikan dengan cara merusak), dan pemutihan karang ( coral bleaching ).

Mengapa Terumbu Karang Harus Segera Di Selamatkan

Sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan, sehingga dengan demikian secara alamiah bangsa Indonesia merupakan bangsa bahari. Hal ini ditambah lagi dengan letak wilayah Indonesia yang strategis diwilayah tropis. Hamparan laut yang luas merupakan suatu potensi bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan sumberdaya laut yang memiliki keragaman baik baik sumberdaya hayati maupun sumberdaya lainnya.

Sebagai suatu bangsa bahari yang memiliki wilayah laut yang luas dan dengan ribuan pulau besar dan kecil yang tersebar didalamnya, maka derajat keberhasilan bangsa Indonesia juga ditentukan dalam memanfaatkan dan mengelola wilayah laut yang luas tersebut.

Keunikan dan keindahan serta keanekaragaman kehidupan bawah laut dari kepulauan Indonesia yang membentang luas di cakrawala khatulistiwa masih banyak menyimpan misteri dan tantangan terhadap potensinya.

Salah satu dari potensi tersebut atau sumberdaya hayati yang tak ternilai harganya dari segi ekonomi atau ekologinya adalah sumberdaya terumbu karang, apabila sumberdaya terumbu karang ini dikaitakn dengan pengembangan wisata bahari mempunyai andil yang sangat besar. Karena keberadaan terumbu karang tersebut sangat penting dalam pengembangan berbagai sektor termasuk sektor pariwisata.

Khusus mengenai terumbu karang, Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi terumbu karang untuk seluruh Indo-Pasifik. Indonesia memiliki areal terumbu karang seluas 60.000 km2 lebih. Sejauh ini telah tercatat kurang lebih 354 jenis karang yang termasuk kedalam 75 marga.

Untuk mengatasi tantangan ini, kita semua perlu bekerja bersama. Dan terlibat dalam konservasi bisa dimulai dari hal yang sangat mudah, dan tidak njelimet. Mulai dari hal-hal simple yang bisa kita lakukan sendiri, bergabung dengan gerakan-gerakan sukarela, atau dengan terlibat langsung di kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan konservasi

Banyak juga sebenarnya inisiatif dan upaya-upaya yang cukup komprehensif untuk konservasi, yang sudah dilakukan banyak pihak yang bisa menginspirasi kita semua.

Tapi intinya, kita harus berkerja sama untuk terumbu karang dan masa depan yang lebih baik…..

Yuuukkkk…

What can we do?

reuse_reduce_recycle

Berikut, tips sederhana untuk bisa membantu mengkonservasi terumbu karang dengan sederhana:

  • Terapkan prinsip 3 R (reduce-reuse-recycle) dan hemat energi. Terumbu karang adalah ekosistem yang sangat peka terhadap perubahan iklim. Kenaikan suhu sedikit saja dapat memicu pemutihan karang (coral bleaching). Mass coral bleaching dapat diikuti oleh kematian masal terumbu karang, seperti yang terjadi di hampir seluruh kawasan tropis 97-98, di Australia, 2002, dan di Karibia, 2006. Jadi apapun yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak global warming, akan sangat membantu terumbu karang.
  • Buang sampah pada tempatnya. Hewan laut besar sering terkait pada sampah-sampah sehingga mengganggu gerakannya. Sampah plastik yang transparan diperkirakan kadang dimakan oleh penyu karena tampak seperti ubur-ubur. Sampah plastik ini akan mengganggu pencernaanya.
  • Apabila anda berlibur, pilih operator yang ramah lingkungan
  • Bergabung dengan mail-list-mail list lingkungan, bagi ilmu, pendapat, dan saling berdiskusi, ajak orang lain untuk terlibat, membangun trend dan gerakan hidup ramah lingkungan.
  • Bergabung dengan gerakan-gerakan sukarelawan, atau terlibat aktif dalam kegiatan lingkungan

Ingin diving dan snorkelling? Code of Conduct dari UNEP ini dapat menjadi panduan.

Melanggar Hukum

Pengrusakan terumbu karang tersebut khususnya yang disebabkan oleh aktivitas manusia, merupakan tindakan inkonstitusional alias melanggar hukum. Dalam UU 1945 pasal 33 ayat 3 dinayatakan, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pasal 33 ayat 3 ini merupakan landasarn yuridis dan sekaligus merupakan arah bagi pengaturan terhadap hal yang berkaitan dengan sumberdaya terumbu karang. Selain itu salah satu tujuan dari Strategi Konservasi Dunia 1980 adalah menetapkan terumbu karang sebagai sistem ekologi dan penyangga kehidupan yang penting untuk kelangsungan hidup manusia dan pembangunan berkelanjutan. Karena itu, terumbu karang di sebagai salah satu sumberdaya alam yang ada di Indonesia, pengelolaannya harus di dasarkan pada peraturan – peraturan, di antaranya :

  1. UU RI No. 4/1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup

  2. UU RI No. 9/1985. Tentang perikanan

  3. UU RI No. 5/1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistem

  4. UU RI No. 9/1990 Tentang Kepariwisataan

  5. Peraturan pemerintah No. 29/1986 tentang analisa dampak lingkungan

  6. Keputusan menteri kehutanan No. 687/Kpts.II/1989 tanggal 15 Nopember 1989 tentang pengusaha hutan wisata, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Hutan Laut

  7. Surat edaran Menteri PPLH No. 408/MNPPLH/4/1979, tentang larangan pengambilan batu karang yang dapat merusak lingkungan ekosistem laut, situjukan kepada Gubenur Kapala Daerah, Tingkat I di seluruh Indonesia.

  8. Surat Edaran Direktur Jenderal Perikanan No. IK.220/D4.T44/91, tentang penangkapan ikan dengan bahan/alat terlarang – ditujukan kepada Kepala Dinas Perikanan Propinsi Daerah Tingkat I di seluruh Indonesia

Sumber :

http://www.goblue.or.id/

http://www.geocities.com/

================
TERUMBU KARANG INDONESIA

Keindahan Laut Indonesia


KabarIndonesia - Republik kita sering disebut tanah air. Indonesia mungkin satu-satunya negara yang mengidentifikasi dirinya sebagai negara dalam kesatuan tanah dan air, kemudian menyebut dirinya tanah air. Tanah air – water land —adalah sebuah eksplanasi filosofis atas posisi geografik Indonesia dalam kesatuan bumi.


Entah dari mana mulainya, bagi saya istilah tanah dan air adalah sebuah interpretasi cerdas bernegara yang dilahirkan oleh pendahulu kita. Indonesia tak hanya tanah, tapi juga air. Negeri ini adalah gugusan pulau yang dijalin oleh milyar kubik air dari Sabang hingga Merauke, dari Timor ke Talaud. Sulit membayangkan betapa besarnya negeri ini dengan jumlah pulau 17.508, sekitar 6.000 diantaranya pulau berpenduduk.

Lalu, anugerah yang sungguh besar yakni luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan nusantara. Sayang, laut hanyalah sebuah hamparan eksotika, bukan sumber daya pembangunan. Pembangunan Indonesia lebih cenderung berbasis daratan. Indonesia (pada kenyataannya) lebih memilih konsep land base oriented. Laut dijadikan ‘istri kedua’ (baca: dinomorduakan).

Laut adalah masa lalu milik Sriwijaya, cerita klasik imperium Majapahit yang menguasai separuh Asia Tenggara bahkan Magadaskar. Laut hanyalah bait-bait nostalgia abad ke-9 sebelum Masehi. Laut adalah romantisme sejarah tentang nenek moyang yang mampu berlayar ke Afrika dan membangun koloni di sana (Versi Pliny, sejarawan Romawi abad ke 1). Laut hanyalah hikayat dalam lagu, nenek moyangku seorang pelaut...! That's it.

Ironisnya, pola pikir daratan lebih mendominasi seluruh aspek kehidupan di republik ini. Bahkan di bidang pendidikan, sejak usia sekolah anak-anak diajarkan lebih cenderung melukis pemandangan gunung, sawah, petani membajak sawah (kita semua pasti mengalami hal ini ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar). Banyak hal yang bisa diurai tentang kegagalan memaksimalisasi peran bangsa ini di bidang kelautan. Sebut saja, tidak adanya roadmap pembangunan kelautan atau national ocean policy atau kerangka acuan baku tentang pengelolaan laut dan masa depannya. Laut (sekali lagi) hanya bagian geografis semata bukan potensi sumber daya pembangunan dan ekonomi.

Nah, kini isu global sedang berpaling ke laut. Konon, pemanasan global yang timbul akibat efek rumah kaca memiliki negasi kuat dengan laut. Ternyata iklim dunia sangat berpengaruh dengan laut, menyusul adanya fenomena peningkatan suhu permukaan bumi dan laut, mencairnya kutub es, serta serangkaian bencana laut seperti Tsunami, El Nino. Persoalan pun bergeser. Laut yang tidak termanfaatkan justru sedang mengalami kerusakan. Secara tidak langsung berbagai aktivitas manusia memiliki dampak serius terhadap laut dan kemudian melahirkan bencana. Hasil penelitian yang dipimpin Cynthia Rosenzweig dari NASA’s Goddard Institute for Space Science di New York, menyimpulkan perbuatan manusia dalam kaitan dengan perubahan iklim telah memberi dampak yang sangat luas terhadap sistem alam, termasuk pencairan lapisan es, mekarnya tanaman lebih cepat di Eropa, dan turunnya produktivitas danau di Afrika.

Penelitian yang melibatkan peneliti dari 10 institusi berbeda ini mencoba membuat hubungan dampak secara fisik maupun biologi yang terjadi sejak tahun 1970 bersamaan dengan meningkatnya temperatur sepanjang periode tersebut. Hasilnya, pemanasan yang terjadi secara luas memang berasal dari dampak ulah manusia di seluruh bumi. Mencintai laut pada akhirnya harus menjadi pilihan untuk menyelamatkan bumi. Laut tidak hanya penghasil produk garam untuk pelezat masakan, lauk untuk makanan, sunset untuk latar belakang pose, eksotika wallpaper desktop, penampung segala sampah, penghubung negara dan benua, lebih dari itu laut adalah stabilisator alam. Laut adalah mata rantai vital ekosistem dan lingkungan mahluk hidup.

Indonesia mempunyai peran signifikan dalam mengurangi laju pemanasan global. Dengan luas lautan sekitar 5,6 juta kilometer persegi dan letaknya di kawasan tropis, keberadaan laut kita sangatlah penting. Yakni keberadaan fitoplankton sebagai hutan tropis bawah laut untuk penyerap global emisi gas CO2. Menjaga perairan laut dari polusi merupakan salah satu kontribusi terbesar dalam menjaga perairan laut mampu menyerap emisi gas CO2 di atmosfir. Pada akhirnya, laut tidak sekadar air, tetapi serangkaian elemen yang saling berkait dalam menjaga alam dan peradaban manusia. Menghancurkan laut adalah proses penghancuran peradaban. Pilihannya satu: laut harus tetap biru, demi lingkungan yang hijau, dan masa depan nan cerah. ***




Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
http://kabarindonesia.com/